Ciri khas pesantren-pesantren yang
tersebar di nusantara pada umumnya menganut sistem nilai ahli sunnah waljamaah, sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran
agama Islam. Dimana pesantren yang menganut sistem ahli sunnah waljamaah ini, selalu menekankan pada santrinya untuk melakukan
mujahadah (berdzikir), mujahadah sendiri selain berguna sebagai sarana
pendekatan diri kepada Sang Pencipta juga berguna untuk terapi Psikosomatik
(depresi yang mengakibakan gangguan pada fungsi organ-organ fisik).
Pada
mulanya pesantren yang ada di nusantara ini dibangun oleh kaum sufi dan
pesantren selalu dikaitkan dengan tarekat (mengkhususkan
diri mengembangkan bidang tasawuf dengan cara berdzikir) dimana tarekat
ini lebih dikenal
dan kental diamalkan oleh bagian terbesar dari pengikut awam di masyarakat.
Sehingga dunia modern mengangggap bahwa tradisi Mujahadah (berdzikir) di pesantren
adalah
perilaku yang kolot dan kuno, dunia modern selalu memandang sebelah mata
terhadap tradisi mujahadah dikalangan pesantren. Namun seiring berjalannya
waktu mulai banyak penderita suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan
menggunakan peralatan medis yang canggih pada saat ini, menyebabkan para ahli
kedokteran melakukan penelitian tentang pentingnya terapi keagamaan
(mujahadah/berdzikir), ternyata hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa
mujahadah adalah suatu bentuk strategi terapi holistik (terapi terpadu) untuk
menyembuhkan penderita penyakit psikosomatik.
Di
pesantren mujahadah yang ditekankan oleh para kiai bertujuan sebagai pendekatan
diri pada Sang Khaliq dan menyejukkan jiwa atau pembersihan jiwa. Jikalau jiwa
sudah sejuk pastinya semua penyakit jiwa maupun fisik yang tumbuh di dalam
tubuh santri secara otomatis akan terangkat. Hal itu membuktikan betapa
pentingnya mujahadah untuk penyembuhan penyakit. Tak heran kita jika lihat pada
jaman sekarang banyak orang mendirikan tempat terapi yang menggunakan terapi
keagamaan (mujahadah) sebagai bentuk terapi holistik untuk menyembuhkan
penyakit-penyakit pada pasien, karena para terapis percaya dengan pendekatan
agama penyakit apapun bisa disembuhkan.
Wallahu a’lam bi shawwab
Mahasiswa FITK Pend. Fisika Universitas
Sains Al-Qur’an
Ribut Adhi Wahyudi
Mantap...
BalasHapusMantap...
Mantap...
Teruskan...